Minggu, 04 Oktober 2015


* PENGERTIAN STENOGRAFI

Sering kita mendengar orang menyebut tulisan steno berarti tulisan cepat. Hal ini timbul karena sebagian orang hanya melihat dari hasil yang dicapai seorang stenografer yang mempu menulis steno dengan cepat, seperti pada saat mencatat suatu percakapan dengan menggunakan tulisan steno. Stenografer mampu mencatat suatu percakapan dengan lengkap karena memakai stenografi, hal ini tidak akan dapat dilakukan apabila memakai tulisan latin biasa.

          Stenografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari 2 (dua) kata yaitu “STENOS” yang berarti singkatan atau pendek “GRAPHEIN” yang berarti tulisan.Jadi stenografi ( stenography ) berarti tulisan singkat atau tulisan pendek. Tulisan steno dibuat dan disusun sedemikian rupa pendek dan singkat sehingga mengakibatkan cepat dalam menulisnya. Stenografi menggunakan tanda-tanda khususyang lebih singkat daripada tulisan panjangnya ( latin), dan kemudian disempurnakan dengan menambah beberapa singkatan ( sudah singkat disingkat lagi ), sehingga waktu yang digunakan untuk menulis stenogramnya lebih cepat dibanding waku untuk mengucapkan kata yang dimaksud. Misalnya orang yang menulis huruf latin t diperlukan 4 gerakan, sedangkan untuk menulis huruf t dengan menggunakan huruf steno hanya diperlukan satu gerakan saja. Karena hampir setiap lambang atau symbol huruf steno hanya memerlukan satu gerakan saja.Maka karena pendeknya gerakan atau sedikitnya gerak yang dibutuhkan dalam menulis steno, stenografi jauh lebih cepat dibandingkan dengan menulis huruf latin.

* PERKEMBANGAN STENOGRAFI

        Stenografi berkembang mulai beberapa abad sebelum Masehi. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan dibeberapa tempat didunia. Perkembangan stenografi tersebut dapat terlihat di negara-negara tertentu, misalnya :
Stenografi yang dikarang oleh Timothy Bright pada tahun 1588 John Willis pada tahun 1602 dan J. Pitman yang semuanya dari Inggris ( London )
Stenografi yang dikarang oleh Gregg dan John Comstock Evans.
Di Jerman terdapat pengarang F.X Gabelsbelger pada tahun 1824.
Stenografi oleh Abel Duploge tahun 1862 dan Prevost Delanncy tahun 1878 dari Perancis.
Di Belanda terdapat pengarang A.W. Groote pada tahun 1899 dan disusul oleh Gerard Schaap.
Di Indonesia terdapat pengarang J. Paat / Sabirin dan Karundeng tahun 1925.
Berdasarkan Surat Keputusan No.51/1968 tanggal 1 Januari 1968 telah ditetapkan sistem Karundeng sebagai sistem stenografi standar mata pelajaran pada Lembaga-Lembaga Pendidikan dalam Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu stenografi sistem Karundeng merupakan sistem Nasional.

* MANFAAT STENOGRAFI

           Pelajaran stenografi adalah pelajaran skill atau keterampilan yang kegiatannya berkisar pada kegiatan membaca dan menulis. Oleh karena itu kegiatan-kegiatan menulis dan membaca tersebut harus sering dilakukan. Karena tidaklah mungkin, apabila belajar stenografi itu hanya dilihat dan dihafal saja. Siapa yang rajin membaca dan menulis maka akan terampil mempraktekan pelajaran stenografi. Adapun manfaat dari belajar stenografi ini adalah sebagai berikut :
Untuk membuat hasil persidangan atau risalah lengkap.
Hasil sidang notulis sidang atau panitia sidang pengadilan.
Untuk mencatat berita atau pesan melalui pesawat telepon atau berupa sandi-sandi, baik bagi operator sekretaris maupun bagi petugas airport.
Untuk mencatat dikte.
Mahasiswa/siswa yang pekerjaan setiap hari menulis.
Bagi wartawan yang bidang pekerjaannya mencari berita, menulis berita dan mewawancarai orang.
Untuk menterjemahkan rekaman hasil sidang atau rapat, karena dengan steno dapat diterjemahkan dengan cepat.
Untuk mencatat dan membuat catatan yang bersifat rahasia.

1. Abjad


         Abjad adalah sistem penulisan yang menuliskan semua fonem, kecuali vokal. Hampir semua tulisan-tulisan Semitik tergolong abjad, misalkan abjad Fenisiaabjad Arababjad Ibrani, dan abjad Suryani. Bangsa Yunani yang mengadopsi abjad Fenisia menambahkan beberapa lambang vokal ke dalam sistem tulisan mereka yang baru agar tidak terjadi ambiguitas. Sistem tulisan itu disebut alfabet dan menurunkan alfabet LatinSirilik, dsb.
Dalam penggunaan bahasa Indonesia, namun, istilah abjad juga bisa merujuk kepada huruf Alfabet. Masing-masing huruf menggambarkan satu bunyi atau lebih, contoh huruf e dapat menggambarkan bunyi e dalam kata bebeke dalam kata senang atau e dalam kata tega. Urutan abjad merupakan rangkaian huruf dari A hingga Z, terdiri dari 26 huruf.


2. Huruf konsonan.

              Huruf Konsonan atau disebut huruf mati adalah bunyi ujaran akibat adanya udara yang keluar dari paru-paru mendapatkan hambatan atau halangan, cara penulisan huruf mati yakni dari atas kebawah Jumlah huruf konsonan mempunyai 21 buah, huruf yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

3. Huruf vocal

             Huruf Voka atau disebut huruf hidupl adalah bunyi ujaran akibat adanya udara yang keluar dari paru-paru tidak terkena hambatan atau halangan, penulisan huruf hidup yakni dari bawah keatas Jumlah huruf vokal ada 5 huruf, yaitu a, i, u, e, dan o.

4. Huruf konsonan rangkap


             Huruf Konsonan rangkap adalah Gabungan dua huruf konsonan ada 4 buah dalam bahasa indonesia, yaitu : kh, ng, ny, dan sy. Contohnya : nyamuk, syarat, kumbang, khawatir, dam lain-lain.

5. Penjelasan Berapa Ruang / Derajat

1. Huruf Hidup " A " ditulis dato bawah keatas, tingginya 1/2 normal ( 1 ruang ) dan condongngnya        kurang lebih 30 derajat.

2. Huruf Mati " B " ditulis dari atas kebawah, tingginya 1 normal ( 2 ruang ) dan condongnya kurang      lebih 60 derajat.

3. Huruf Mati " C " ditulis dari atas kebawah tingginya 1 normal ( 2 ruang )dan condongnya kurang        lebih 60 derajat.

4. Huruf Mati " D " ditulis dari bawah keatas tingginya 1 normal ( 2 ruang )dan condongnya kurang        lebih 60 derajat.

5. Huruf Hidup " E " ditulis dari kiri kekanan mendatar pada garis.

6. Huruf MAti " F " ditulis dari atas tingginya 2 normal ( 3 ruang ) dan condongnya kurang lebih 60        lah kiri bawah derajat.

7. Huruf Mati " G " ditulis dari atas kebawah tingginya 1 normal ( 2 ruang ) dan condongnya kurang       lebih 60 derajat.

8. Huruf Mati " H " ditulis dari atas kebawah, tingginya 1/2 normal ( 1 ruang ) bentuknya merupakan      1/4 lingkaran  sebelah kiri bawah.

 9. Huruf Hidup " I " ditulis dari bawah keatas tingginya 1 normal ( 2 ruang ) dan condongnya kurang       lebih 30 derajat.

10. Huruf Mati " J " ditulis dari atas kebawah, tingginya 1 normal (  2 ruang ) dan condongnya kurang        lebih 60 derajat.
11. Huruf Mati " K " ditulis dari atas kebawah, tingginya 1 normal ( 2 ruang ) dan condongnya                 kurang lebih 60 derajat.

12. Huruf Mati " L " ditulis dari bawah keatas kembali lagi kebawah bentuknya merupakan lingkaran       ( lingkaran ) ukuran 1 ruang  

13. Huruf Mati " M " ditulis dari atas kebawh tingginya 1/2 ( 1 ruang ) bentuknya seperti hurug G             yang condongnya kekiri.

14. Huruf Mati " N " ditulis dari atas kebawh tingginya 1/2 normal ( 1 ruang ) bentujnya merupakan          sebelah kanan atas.

15. Huruf Hidup " O " ditulis dari kiri kekanan mendatar pada garis panjang kurang 3 kali panjang            huruf E.

16. Huruf MAti " P " ditulis dari atas kebawah tingginya 1 normal ( 2 ruang ) dan condongnya kurang        lebih 60 derajat.

17. Huruf Mati " Q " ditulis dari atas kebawah tingginya 1 normal ( 2 ruang ) 

18. Huruf  Mati " S " ditulis dari atas kebawah tingginya 1 normal ( 2 ruang ) dan condongnya kurang        lebih 60 derahat.

19. Huruf Mati " T " ditulis dari atas kebawh 1 normal ( 2 ruang ) dan condongnya kurang lebih 60           derajat.

20. Huruf Hidup " U " ditulis dari bawah keatas 1 normal ( 2 ruang ) dan condongnya kurang lebih 60       derajat.

21. Huruf Mati " V " ditulis dari atas kebawah 1 normal ( 2 ruang ) dan condongnya kurang lebih 60         derajat.

22. Huruf Mati " W "ditulis seperti huruf B, tetapi ukuranya 3 ruang

23. Huruf Mati " X " ditulis dari atas kebawah ditulis seperti T, tetapi ukuranya 1/2 normal ( 1 ruang )

24. Huruf Mati " Y ' ditulis seperti huruf C, tetapi ukuranya 3 ruang

25. Huruf Mati " Z "ditulis seperti huruf  J, tetapi ukuranya 3 ruang.


Jika anda ingin lebih tau, anda bisa melihat gambar serta vidio di bawah ini: